Ahlan Wa Sahlan




Assalamu'alaikum, sahabat. Silahkan melihat - lihat !! Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Wassalam.

Kamis, 17 Juli 2008

LOGIKA SAINS ISRA IM'RAJ

Catatan:Saya menemukan email ini di milis IJTI-Jabar dan si forwarder tidak menyebut asal-muasal sumber ini, tapi mungkin dapat menjadi bahan bacaan yang berguna.------------ --------- --------- --------- --------- --------- -Suatu ketika, malam 27 Rajab, Rasulullah Muhammad SAW sedang bertafakur di Masjidil Haram. Saat itu Rasulullah SAW sedang menjalani 11 tahun masa kenabiannya.Kondisi perjuangan Islam sedang dalam masa-masa paling sulit. Umat Islam diboikot oleh kaum Quraisy. Perdagangan dan berbagai interaksi sosial ekonomi umat Islam diisolasi dan sangat dibatasi. Dalam kondisi seperti itu, paman dan istri Rasulullah SAW sebagai orang-orang yang sangat gigih mendukung perjuangan Nabi pun 'dipanggil', diwafatkan oleh Allah SWT, meninggalkan Rasulullah. Nabi benar benar dalam kondisi jiwa yang sangat tertekan.Di saat-saat seperti itu Rasulullah SAW lantas meningkatkan dzikir dan tafakurnya kepada Allah, Sang Maha Perkasa dan Maha Menyayangi. Beliau banyak melakukan perenungan di masjidil Haram. Seperti yang sering beliau lakukan di Gua Hira' saat-saat sebelum masa kenabiannya, menjelang memperoleh wahyu pertama.Maka, ketika malam semakin larut mendekati tengah malam, suasana masjidil Haram semakin sepi dan lengang. Rasulullah SAW mencapai puncak kekhusyukannya.Tiba-tiba muncullah malaikat Jibril dari ufuk yang tinggi. Badan Jibril memenuhi horizon penglihatan Nabi (QS. 53: 5-11). Jibril terus mendekati Nabi sampai jarak sekitar satu busur anak panah atau lebih dekat lagi. (Begitulah cara Jibril memperlihatkan diri aslinya kepada Nabi dalam menyampaikan wahyu dari Allah).Setelah dekat, Jibril menyampaikan perintah Allah, bahwa ia disuruh untuk mengajak Rasulullah melakukan perjalanan luar biasa, yang kemudian kita kenal sebagai Isra'Mi'raj.Rasulullah SAW, lantas diajak oleh Jibril menuju sumur Zam-zam, yang terletak tidak jauh dari situ, untuk mensucikan dirinya, sebelum berangkat. Dalam berbagai kisah digambarkan 'hati' Rasulullah SAW disucikan oleh malaikat Jibril menggunakan air Zam-zam, sebagai persiapan untuk melakukan perjalanan 'menuju' Allah itu.Setelah itu, melesatlah mereka berdua dengan menggunakan Buraq (makhluk cahaya) menuju ke Palestina yang berjarak sekitar 1500 km dari Mekkah. Mereka menempuh perjalanan yang sangat jauh untuk ukuran orang pada waktu itu hanya dalam waktu setengah malam.Mestinya, menggunakan unta atau kuda memerlukan waktu berbulan-bulan. Apalagi, selain ke Palestina Rasulullah SAW juga melakukan perjalanan ke langit ke tujuh. Dan ternyata, sebelum subuh, Rasulullah SAW sudah balik berada di Mekkah lagi.Tentu saja, berita ini sangat menggemparkan masyarakat pada waktu itu. Bukan hanya orang-orang kafir yang mencemoohkan Nabi, tapi sebagian umat Islam pun sempat dihinggapi oleh keraguan.Ada 2 hal yang kontradiktif. Yang pertama, Rasulullah SAW bercerita bahwa beliau telah melakukan perjalanan sejauh itu hanya dalam waktu setengah malam. Hal ini tentu saja tidak bisa diterima oleh mereka yang mendengarnya. Tapi, yang kedua, Muhammad dikenal sebagai orang yang tidak pernah berbohong sejak kecil, sehingga dijuluki Al Amin. Mestinya, kabar yang ia sampaikan itu juga bukan berita bohong.Maka, berita itu pun menggemparkan masyarakat Mekkah. Termasuk para sahabat. Mereka terpecah dalam 3 golongan besar. Yang pertama, adalah mereka yang mencemoohkan. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang kafir. Untuk menghindari kontradiksi diatas bahwa Muhammad tidak pernah berbohong mereka pun mengembuskan berita bahwa Muhammad telah gila. Dan mereka pun menjadikan berita itu sebagai bahan cemoohan dan ejekan. Orang-orang kafir memperoleh 'amunisi' baru untuk memojokkan perjuangan Rasulullah.Kelompok kedua, adalah mereka yang ragu-ragu. Dalam kelompok ini ada orang-orang kafir dan ada pula orang-orang Islam. Mereka terbawa oleh suasana kontradiksi di atas. Mau percaya, kok berita itu tidak masuk akal. Tapi, mau nggak percaya, Muhammad itu kan tidak pernah berbohong. Maka, mereka pun ragu-ragu.Kelompok yang ketiga, adalah mereka yang begitu yakin akan kerasulan Muhammad. Di antaranya yang menonjol adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq. Mereka meyakini sepenuhnya, bahwa yang diucapkan Rasulullah SAW pasti benar adanya. Perjalanan yang kontroversial itu pun bagi mereka justru meningkatkan keyakinannya bahwa beliau benar-benar utusan Allah.Nah, ketiga golongan tersebut ternyata bukan hanya ada pada zaman itu, melainkan terbawa sepanjang sejarah perkembangan Islam. Sampai kini pun, ada orang-orang yang tidak percaya, yang ragu-ragu dan yang langsung beriman, meskipun tidak tahu penjelasannya.Untuk itu, dalam diskusi kali ini saya ingin ikut `urun rembug' dalam wacana yang sudah berusia hampir 1.500 tahun tersebut. Saya ingin mengatakan bahwa peristiwa yang kontroversial tersebut sebenarnya bisa diurai dengan menggunakan logika-logika modern, tanpa harus mengorbankan keimanan kita. Bahkan akan semakin menegaskan betapa Maha Perkasa Allah, Sang Penguasa Alam semesta ini.Pembahasan Isra' Mi'raj dalam diskusi kali ini saya bagi dalam dua etape. Etape pertama adalah perjalanan dari Mekkah ke Palestina, yang dikenal sebagai ISRA'. Sedangkan etape kedua, dari Palestina ke langit ketujuh, yang kita sebut sebagai MI'RAJ. Kedua pembahasan itu saya uraikan secara berurutan.DALAM TINJAUAN SAINS MODERNPeristiwa Isra' Mi'raj sarat dengan pemahaman ilmu pengetahuan mutakhir. Bagi saya, ini juga menunjukkan bahwa ajaran Islam mengandung pelajaran-pelajaran yang sangat canggih yang berlaku sampai akhir zaman. Ditafsir secara sederhana seperti pada zaman Rasulullah SAW bisa, ditafsir dengan ilmu pengetahuan mutakhir pun semakin mempesona.Untuk memahami hikmah yang terkandung di dalam perjalanan tersebut marilah kita kutip firman Allah berikut ini.QS. lsraa' (17): 1. Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat.Ayat di atas menceritakan perjalanan malam itu dengan sangat komprehensif. Sehingga dengan berpatokan pada ayat tersebut kita bisa memperoleh pemahaman yang sangat memadai tentang kejadian tersebut.Setidak-tidaknya, ada 8 kata kunci di dalam ayat tersebut yang bisa menuntun pemahaman kita tentang perjalanan malam Rasulullah SAW, yaitu: 1. Maha Suci Allah yang, (Subhanalladzii)2. Memperjalankan (asraa)3. HambaNya (abdihi)4. Malam Hari (Laila)5. Dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha (Minal masjid al haraam i1al masjid al Aqsha)6. Kami berkati sekelilingnya (baaraknaa haulahu)7. Tanda-Tanda kebesaran Allah (linuriyahu min aayaatina)8. Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat (innahu huwassamii'ul 'bashfir)1. Maha Suci AllahCerita tentang Isra' di dalam firman Allah tersebut di atas dimulai dengan kata Subhaanalladzii - Maha Suci Allah yang. Kata pembuka ini, menurut saya memiliki makna yang sangat mendalam untuk memulai pemahaman kita.Kalau kita mau kritis, kita pasti bertanya-tanya: "Kenapa ya cerita tentang Isra' ini kok dimulai dengan kata Subhana? Kok bukan dengan kata-kata yang lain?"Saya menangkap suatu kesan bahwa Allah ingin memberikan penegasan kepada kita bahwa perjalanan Rasulullah SAW ini bukanlah perjalanan biasa. Melainkan sebuah perjalanan luar biasa. Kenapa saya memiliki kesimpulan tersebut?Di dalam Islam, kata Subhanallah diajarkan untuk diucapkan ketika kita menemui suatu kejadian yang luar biasa atau menakjubkan. Ketika melihat ciptaan Allah yang Maha Dahsyat di alam semesta, misalnya, kita dianjurkan untuk mengucapkan Subhanallah. Kehebatan proses-proses pembakaran di matahari, kecepatan putar planet Bumi yang luar biasa, keindahan pantulan cahaya bulan purnama yang begitu memukau, dan lain sebagainya, bisa menyulut rasa terpesona kita. Dan kemudian terlontar ucapan Subhanallah. Maka, ketika Allah memulai ayat Isra' tersebut dengan kata Subhana, pikiran saya langsung menangkap nuansa bahwa Allah akan bercerita sesuatu yang luar biasa di kalimat-kalimat berikutnya. Selain itu, penegasan-penegasan di bagian akhir ayat ini juga menggambarkan betapa semua itu memang menunjukkan Maha Perkasa dan Maha Dahsyatnya Allah, Sang Penguasa Alam semesta.Untuk memperoleh gambaran yang lebih baik, di bawah ini saya cuplikkan beberapa ayat yang mengajarkan kepada kita untuk mengucapkan Subhaanallaah.QS. Ali Imran: 190-191Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan Bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan Bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa Neraka.QS. Al A'raaf (7): 54Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan Bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk, kepada perintah Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.Dan banyak lagi ayat-ayat yang mengajak kita untuk mengagumi Kebesaran dan Kemahasucian Allah. Di antaranya adalah ayat-ayat berikut ini. QS. 23: 14, QS. 25: 1, QS 25: 10, QS. 25: 61, QS. 43: 85, QS. 59: 23, QS. 67: 12. Yang Telah MemperjalankanKata kunci yang kedua adalah kata asraa 'memperjalankan' ' Kata ini memberikan makna yang penting buat kita dalam memahami peristiwa tersebut. Bahwa, temyata perjalanan luar biasa itu memang bukan kehendak Rasulullah SAW sendiri, melainkan kehendak Allah. Kenapa berkesimpulan demikian? Ya, karena Allah menginformasikan kepada kita dalam ayat tersebut bahwa semua itu terjadi atas kehendakNya. Allah-lah yang telah memperjalankan Muhammad SAW.Dengan kata lain, kita juga memperoleh 'bocoran' bahwa Rasulullah SAW tidak akan bisa melakukan perjalanan tersebut atas kehendaknya sendiri. Sebagaimana saya uraikan pada bagian-bagian berikutnya nanti, perjalanan ini memang terlalu dahsyat bagi seorang manusia. Jangankan manusia biasa, Rasulullah SAW pun tidak bisa jika tidak diperjalankan oleh Allah.Karena itu Allah lantas mengutus malaikat Jibril untuk membawa Nabi melanglang 'ruang' dan 'waktu' di dalam alam semesta ciptaan Allah. Jibril sengaja dipilih oleh Allah untuk mendampingi perjalanan beliau mengarungi semesta, karena Jibril adalah makhluk dari langit ke tujuh yang berbadan cahaya. Dengan badan cahayanya itu, Jibril bisa membawa Rasulullah SAW melintasi dimensi-dimensi yang tak kasat mata.Selain itu perjalanan mereka juga disertai oleh Buraq. la adalah makhluk berbadan cahaya yang berasal dari alam malakut yang dijadikan tunggangan selama perjalanan tersebut. Buraq berasal dari kata Barqun yang berarti kilat. Maka, ketika menunggang Buraq itu mereka bertiga melesat dengan kecepatan cahaya, sekitar 300.000 km per detik.Di sinilah mulai muncul pertanyaan dan kontradiksi. Dalam ilmu Fisika Modern diketahui bahwa kecepatan tertinggi di alam semesta adalah cahaya. Tidak ada kecepatan lain yang lebih tinggi darinya.Kecepatan yang setinggi itu tidak bisa dilakukan oleh sembarang benda. Hanya sesuatu yang sangat ringan saja yang bisa memiliki kecepatan demikian tinggi itu. Bahkan saking ringannya, maka sesuatu itu harus tidak memiliki massa atau bobot sama sekali. Jika sesuatu masih memiliki bobot meskipun hampir nol ia tidak bisa mengalami kecepatan cahaya. Yang bisa melakukan kecepatan itu cuma photon saja, yaitu kuantum-kuantum penyusun cahaya. Bahkan elektron yang bobotnya dikatakan hampir nol pun tidak bisa memiliki kecepatan setinggi itu.Di sinilah mulai muncul problem, dalam menjelaskan peristiwa Isra'. Malaikat Jibril dan Buraq adalah makhluk cahaya, yang badannya tersusun dari photon-photon, yang sangat ringan. Karena itu tidak mengalami kendala untuk bergerak dengan kecepatan cahaya yang demikian tinggi. Akan tetapi Rasulullah SAW adalah manusia biasa. Badannya tersusun dari atom-atom kimiawi, yang memiliki bobot. Kalau kita mencoba memahami zat-zat penyusun tubuh manusia, maka kita akan mendapati bahwa badan kita tersusun dari organ-organ tubuh, seperti otak, jantung, paru-paru, liver, daging, tulang dan lain sebagainya.Berbagai organ tubuh itu juga tersusun dari bagian yang lebih kecil yang disebut sel. Ada sel-sel jantung, ada sel-sel otak, sel darah, sel tulang, sel saraf, daging, liver dan lain sebagainya.Jika dilihat lagi penyusunnya, maka berbagai macam sel itu tersusun dari molekul-molekul. Baik yang sederhana maupun molekul yang sangat kompleks. Mulai dari H2O sampai pada rantai molekul asam amino atau protein-protein kompleks lainnya.Dan kalau kita cermati lebih mendetil lagi, maka molekul molekul itu juga tersusun dari bagian-bagian yang lebih kecil yang disebut atom. Ada miliaran atom yang menyusun tubuh manusia. Dan seterusnya, atom ternyata juga tersusun dari partikel-partikel sub atomik seperti proton, neutron, elektron dan lain sebagainya.Seluruh bagian-bagian penyusun itu bergandengan satu sama lain dengan menggunakan energi ikat, supaya tidak tercerai-berai. Partikel-partikel sub atomik bergandengan membentuk atom. Atom atom bergandengan membentuk molekul. Demikian pula berbagai jenis molekul bergandengan membentuk sel-sel tubuh dan seluruh organ. Dan kemudian organ-organ itu berkolaborasi membentuk badan kita.Seorang manusia lantas memiliki bobot yang cukup berat, berpuluh-puluh kilo. Maka, 'benda' yang seberat itu tentu tidak bisa dipercepat dengan kecepatan tinggi, sebagaimana photon-photon cahaya yang tidak punya bobot. Selain berat, sistem tubuh kita juga tidak bisa dipercepat terlalu tinggi. Jangankan setinggi kecepatan cahaya, dengan percepatan beberapa kali gravitasi Bumi (G) saja sudah akan mengalami kendala serius. Dan bisa meninggal dunia. Bayangkan seorang pilot pesawat tempur. Ketika ia melakukan manuver di angkasa, ia sebenarnya sedang melakukan gerakan-gerakan yang berbahaya bagi tubuhnya. Terutama otak dan jantungnya. Misalkan, ketika ia melakukan gerakan vertikal naik ke langit atau manuver 'jatuh' ke Bumi. Saat itu, badannya bakal mengalami tekanan alias bebal yang sangat besar, bergantung pada besarnya percepatan yang dia lakukan.Jika dia bermanuver ke langit dengan percepatan 2 kali gravitasi Bumi (2G), maka badannya akan mengalami tekanan dua kali lipat dari biasanya. Kalau bobot badannya pada kondisi normal 80 kg, misalnya, maka pada saat melakukan manuver itu bobotnya akan menjadi 160 kg.Demikian pula anggota-anggota badannya juga akan mengalami perlipatan bobot. Jika kepalanya berbobot 10 kg, maka pada saat bermanuver 2G itu kepalanya akan memiliki bobot 20 kg. Demikian pula tangannya, kakinya, dan seluruh organ tubuhnya menjadi 2 kali lipat bobot semula.Maka, anda bisa bayangkan betapa otot-otot tubuhnya akan terbeban dengan beban yang jauh lebih berat dari biasanya. Itu kalau percepatannya menjadi dua kali lipatnya. Padahal, banyak pilot pesawat tempur melakukan manuver sampai 5G, 5 kali gravitasi Bumi. Anda bisa bayangkan berapa bobotnya ketika itu.Kepalanya menjadi berbobot 50 kg, tangannya menjadi 25 kg, kakinya menjadi 30 kg, dan seterusnya. Bisa-bisa sang pilot tidak mampu mengangkat kepala, karena otot lehernya tidak terlatih. Atau bisa jadi tangannya menjadi sulit digerakkan untuk menggerak kemudi, karena ototnya mendadak seperti lemas tak bertenaga.Bahkan bukan hanya itu, otak si pilot bisa mengalami problem juga. Sebagai contoh, Anda pernah naik lift yang kecepatannya agak tinggi? Nah, pada saat lift itu bergerak terasa ada tekanan di otak kita, 'nyuuut'! Kalau percepatannya lebih tinggi lagi, rasa 'nyuut' di otak itu akan semakin besar. Seperti orang yang jatuh bebas ke dalam sebuah sumur yang dalam. Bisa-bisa seseorang akan mengalami 'hilang kesadaran'. Apalagi manuver pilot dengan percepatan sampai 5G. Pilot yang tidak terlatih bisa-bisa mengalami black out alias semaput atau pingsan di angkasa.Apa yang saya ceritakan di atas adalah kecepatan-kecepatan yang masih tergolong rendah untuk ukuran alam semesta. Itu saja, badan manusia sudah tidak kuat menanggung bebannya. Apalagi jika kita bermain-main dengan kecepatan cahaya, yang per detiknya bisa mencapai 300.000 km. Sungguh, badan manusia tidak akan mampu menahannya.Efek yang bakal terjadi bukan hanya pingsan. Tetapi lebih dahsyat dari itu: badan manusia akan tercerai-berai menjadi partikel partikel sub atomik, sebelum mencapai kecepatan cahaya. Kenapa bisa demikian?Sebagaimana saya jelaskan di atas, tubuh manusia tersusun dari partikel-partikel sub atomik yang saling bergandengan menggunakan binding energy alias 'energi ikat'. Nah, ketika dipercepat dengan kecepatan sangat tinggi, maka muncullah gaya yang berlawanan dengan energi ikat tersebut. Semakin tinggi kecepatan yang diberikan kepada benda, maka energi yang melawan binding energy tersebut semakin besar. Sehingga, suatu ketika tubuh manusia itu akan'buyar' menjadi partikel-partikel kecil. Hal ini bisa diumpamakan dengan contoh berikut. Ada sejumlah orang bergandengan tangan, berderet ke samping. Sederet orang tersebut lantas disuruh berpusing, dengan salah satunya menjadi pusat putarannya. Semakin cepat, dan semakin cepat. Maka apakah yang terjadi? Suatu ketika pegangan tangan mereka tidak mampu lagi untuk saling berjabatan, disebabkan oleh kekuatan putar itu telah memunculkan tenaga yang melawan kekuatan pegangan mereka. Akhimya, pegangan tangan mereka pun terlepas. Mereka jatuh bergelimpangan.Hal inilah yang bakal terjadi pada tubuh manusia yang melesat dengan kecepatan tinggi. Bahkan, jauh sebelum badannya terburai menjadi partikel-partikel sub atomik, organ-organ tubuhnya sudah rusak duluan. Jantungnya berhenti berdenyut, diikuti kesadaran yang menghilang, dan kemudian disusul gagalnya fungsi seluruh organ-organ tubuhnya.Dengan demikian, maka secara ilmiah memang sulit untuk mengatakan bahwa Rasulullah SAW melakukan perjalanan tersebut dengan badan wadagnya yang normal. Beliau tidak akan bisa bergerak sekencang malaikat Jibril dan Buraq, karena badannya memang bukan terbuat dari cahaya. Nah, disinilah kata kunci kedua `asraa' menjelaskan. Bahwa perjalanan itu memang tidak atas kemampuan Rasulullah SAW sendiri, melainkan 'diperjalankan' oleh Yang Maha Perkasa dan Maha Berilmu. Namun demikian, kita tetap harus mencari penjelasannya agar bisa diterima oleh akal. Adakah alternatif penjelasan yang bisa memberikan pemahaman secara scientific? Ternyata Fisika Modern bisa memberikan penjelasan yang masuk akal tersebut.3. Diubah Menjadi Badan Cahaya.Salah satu 'skenario rekonstruksi' untuk mengatasi problem di atas adalah teori Annihilasi. Teori ini mengatakan bahwa setiap materi (zat) memiliki anti materi. Dan jika materi dipertemukan atau direaksikan dengan antimaterinya, maka kedua partikel tersebut bakal lenyap berubah menjadi seberkas cahaya atau sinar gama.Hal ini telah dibuktikan di laboratorium nuklir bahwa jika ada partikel proton dipertemukan dengan antiproton, atau elektron dengan positron (antielektron) , maka kedua pasangan partikel tersebut akan lenyap dan memunculkan dua buah sinar gama, dengan energi masing masing 0,511 MeV untuk pasangan partikel elektron dan 938 MeV untuk pasangan partikel protonSebaliknya, jika ada seberkas sinar Gama yang memiliki energi sebesar itu dilewatkan medan inti atom, maka tiba-tiba sinar tersebut lenyap berubah menjadi 2 buah pasangan partikel seperti di atas. Hal ini menunjukkan bahwa materi memang bisa dirubah menjadi cahaya dengan cara tertentu, yang disebut sebagai reaksi Annihilasi.Teori ini bisa kita gunakan untuk menjelaskan proses perjalanan Rasulullah SAW pada etape pertama ini. Agar Rasulullah SAW dapat mengikuti kecepatan Jibril dan Buraq, maka badan wadag Rasulullah SAW diubah oleh Allah menjadi badan cahaya. Hal ini dimaksudkan untuk 'mengimbangkan' kualitas badan Nabi dengan Jibril dan Buraq yang menjadi 'kawan seperjalanan' beliau. Seperti kita ketahui bahwa Jibril dan Buraq adalah makhluk berbadan cahaya. Kapankah hal itu dilakukan? Tentu sebelum beliau berangkat. Kemungkinannya, ketika Jibril mengajak Nabi untuk mensucikan hati beliau dengan menggunakan air Zam zam. Telah diceritakan bahwa sebelum berangkat Rasulullah SAW disucikan menggunakan air Zam zam oleh Jibril. Di riwayat yang lain, diceritakan bahwa Jibril mengoperasi hati Rasulullah SAW dan mensucikannya dengan air Zam zam. Manusia adalah sebuah sistem energi yang berpusatkan di hati. Seluruh perubahan yang terjadi pada sistem energi tubuh seseorang bisa tercermin di frekuensi hatinya. Sebaliknya, karena hati menjadi pusat sistem energi itu, maka jika ingin melakukan perubahan terhadap sistem tersebut juga bisa dilakukan 'mereaksikan' hatinya.Itulah, agaknya, yang terjadi pada Rasulullah SAW saat 'dioperasi' oleh malaikat Jibril, di dekat sumur Zam-zam. Jibril melakukan manipulasi terhadap sistem energi dalam tubuh Rasulullah. Seluruh badan material Rasulullah di 'annihilasi' oleh Jibril menjadi badan cahaya. Sebagai makhluk cahaya yang cerdas, Jibril paham betul tentang proses-proses annihilasi. Sebagaimana firman Allah dalam An-Najm: 6 "yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli."Maka, dalam sekejap, tubuh material Nabi pun berubah menjadi tubuh cahaya. Dan beliau siap melakukan perjalanan bersama Jibril dan Buraq, sebab ketiga-tiganya telah memiliki kualitas badan yang sama, yaitu badan cahaya. Maka Allah pun memperjalankan ketiganya menuju masjid al Aqsha di Palestina.Perjalanan dengan Kecepatan CahayaSetelah ketiganya siap, maka mereka segera berangkat dan melesat dengan kecepatan sangat tinggi sekitar 300.000 km per detik. Ya, ketiga makhluk cahaya itu melesat menempuh perjalanan Mekkah Palestina yang berjarak 1500 km itu hanya dalam waktu sekejap mata saja. Atau lebih detilnya sekitar 0,005 detik, dalam ukuran waktu manusia!Namun demikian, Rasulullah SAW melakukannya dengan kesadaran penuh. Adanya relativitas waktu antara Dunia manusia dengan Dunia malaikat menyebabkan Rasulullah merasakan sepenuhnya perjalanan itu. Sehingga segala peristiwa yang terjadi dalam perjalanan, beliau bisa mengingat dan menceritakan kembali.Bayangkan seperti orang yang lagi bermimpi. Meskipun orang tersebut hanya bermimpi selama 1 menit, tetapi dia bisa bercerita tentang mimpinya yang 'sangat panjang'. Kenapa demikian? Karena waktu yang berjalan di dunia mimpi dan dunia nyata berbeda.Sama dengan yang terjadi pada Rasulullah SAW. Pada waktu itu, beliau tidak sedang bermimpi. Beliau betul-betul melakukan perjalanan dengan badannya. Tetapi badan yang sudah diubah menjadi cahaya. Nah, karena ada relativitas waktu, maka waktu yang sekejap itu pun bagi Rasulullah sudah, cukup untuk menangkap seluruh kejadian yang dialaminya.Maka, tidak heran jika beliau bisa menjawab berbagai, pertanyaan orang kafir yang ingin mengujinya. Di antaranya, beliau bisa bercerita betapa dalam perjalanan itu ada sekelompok kafilah atau pedagang yang unta dan kudanya lari ketakutan, saat Rasulullah SAW dan Jibril melintas di dekatnya. Para kafilah itu tidak bisa melihat Rasulullah yang berbadan cahaya, tetapi rupanya unta dan kuda-kuda mereka bisa merasakan kehadiran Rasulullah, Jibril dan Buraqyang melintas dengan kecepatan sangat tinggi.

Minggu, 13 Juli 2008

WAY TO SUCCESS

Assalamu'alaikum
Salam Power
Tuhan yang maha baik memberikan kita ikan,tetapi kita harus mengail untuk mendapatkannya. Demikian juga jika anda terus menunggu waktu yang tepat. Mungkin anda tidak akan pernah mulai. Mulailah sekarang...Mulailah dimana anda berada sekarang apa adanya. Jangan pernah pikirkan kenapa kita memilih seseorang untuk kita cintai,tetapi sadarilah bahwa cintalah yang memilih kita untuk mencintainya. Perkawinan memang memiliki banyak kesusahan,tetapi kehidupan lajang tidak memiliki kesenangan. Buka matamu lebar-lebar sebelum menikah,dan biarkan matamu setengah terpejam sesudahnya. Menikahi pria atau wanita karena ketampanannya sama seperti membeli rumah karena catnya. Harta yang paling berharga bagi seorang pria di dunia ini adalah ...hati seorang wanita. Begitu juga persahabatan, persahabatan adalah 1 jiwa dalam 2 raga. Persahabatan sejati layaknya kesehatan,nilainya baru kita sadari setelah kita kehilangannya. Seorang shahabat adalah yang dapat mendengarkan lagu di dalam hatimu dan akan menyanyikan kembali tak kala engkau lupa akan bait-batinya. Sahabat adalah tangan Tuhan untuk menjaga kita. Rasa hormat tidak selalu membawa kita kepada pershahabatan,tapi jangan pernah menyesal untuk bertemu dengan orang lain...Tapi menyesallah jika orang itu menyesal bertemu dengan anda. Bertemanlah dengan orang yang suka membela kebenaran. Dialah hiasan dikala kamu senang dan perisai dikala kamu susah. Namun anda tidak akan pernah memiliki seorang teman, jika anda mengharapkan seseorang tanpa kesalahan. Karena semua manusia itu baik, jika kamu bisa melihat kebaikannya. Dan menyenangkan jika kamu bisa melihat keunikannya.Tapi manusia itu akan buruk dan membosankan jika kamu tidak bisa melihat keduanya. Begitu juga kebijakan, Kebijakan itu seperti cairan. Kegunaanya terletak pada penerapan yang benar.Orang pintar bisa gagal karena ia memikirkan terlalu banyak hal. Sedangkan orang bodoh sering kali berhasil dengan melakukkan tindakan tepat. Dan kebijakan sejati tidak datang dari pikiran kita saja.Tetapi juga pada perasaan dan fakta.Tak seorang pun sempurna. Mereka yang mau belajar dari kesalahan adalah bijak.Menyedihkan melihat orang berkeras bahwa mereka benar meskinpun terbukti salah.Apa yang berada dibelakang kita dan apa yang berada didepan kita adalah perkara kecil berbanding dengan apa yang berada di dalam kita. Anda tak bisa mengubah masa lalu...Tetapi dapat menghancurkan masa kini dengan menghawatirkan masa depan. Bila anda mengisi hati anda....Dengan penyesalan untuk masa lalu dan kekhwatiran untuk masa depan,Anda tidak memilki hari ini untuk anda syukuri.Jika anda berfikir tentang hari kemarin tanpa rasa penyesalan,dan hari esok tanpa rasa takut.Berarti anda sudah berada dijalan yang benar untuk SUKSES.
Source ; Erida Fitri

Senin, 07 Juli 2008

UI Perpanjang Masa Pendaftaran Mahasiswa Baru

Sabtu, 5 Juli 2008 00:43 WIBdepok, kompas - Universitas Indonesia memperpanjang masa pendaftaranmahasiswa baru Program Sarjana Kelas Paralel. Masa pendaftaranmahasiswa baru program ini, yang seharusnya berakhir 4 Juni 2008,diperpanjang hingga 8 Juli 2008.Demikian dikatakan Wakil Ketua Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru UI,Dr Emil Budianto, Jumat (4/7). Perpanjangan waktu itu untuk memberikesempatan lebih banyak kepada mereka yang berminat. Masa pendaftaranmahasiswa baru Program Paralel, yang dimulai 9 Juni lalu, menurutrencana awal, seharusnya berakhir Jumat kemarin.Menurut pantauan kami, banyak calon mahasiswa yang belum punya waktumengurus lagi pendaftaran. Pasalnya, mereka baru mengikuti ujianseleksi Program Sarjana Reguler lewat ujian masuk bersama (UMB) atauseleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN), yang baruselesai Kamis kemarin,kata Emil pada konferensi pers di Rektorat UI.Menurut Emil, Program Sarjana Paralel UI menyediakan 870 tempat bagimahasiswa baru, sementara, sampai sekitar pukul 11.00 WIB kemarin,yang mendaftar mencapai 2.670 orang.Selain bisa dilakukan langsung di Gedung Pelayanan Mahasiswa Terpadu,Kampus UI, Depok, pendaftaran mahasiswa baru Program Paralel danVokasi juga dapat dilakukan secara online.Kurikulum Program Paralel adalah program sarjana (S-1) yangperkuliahannya menggunakan kurikulum dan fasilitas yang sama denganprogram sarjana reguler. Namun, perkuliahan dilakukan pada sore hari.Program ini terutama ditujukan bagi yang sudah bekerja, namun masihingin meningkatkan keahlian dan jenjang pendidikan. Tak seperti padaProgram Reguler, untuk mendaftar sebagai mahasiswa Program Paralel takada batasan usia maupun batasan tahun kelulusan SMA, kata Emil.Jangka panjang, program ini diarahkan untuk melayani kebutuhanmasyarakat akan life long education, tutur Emil.Berbeda dengan Program Pendidikan Ekstensi yang diperuntukkan bagimahasiswa yang ingin melanjutkan kuliah setelah bekerja, ProgramParalel lebih ditujukan bagi mereka yang langsung bekerja selulus SMAdan ingin meraih gelar S-1.Program D-3 masih adaWakil Rektor UI Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan Dr Muhammad Anismenjelaskan, UI juga masih memiliki Program Pendidikan D-3 dan masihmenerima pendaftaran mahasiswa baru. Penjelasan itu disampaikan untukmenjernihkan kabar bahwa UI akan menutup semua Program Pendidikan D-3-nya.Menurut Anis, yang kini disebut Program Pendidikan Vokasi sebenarnyasama dengan Program D-3. Istilah ini dipakai agar sesuai denganUndang-Undang Pendidikan. Program Pendidikan Vokasi sebenarnyamencakup Program Pendidikan D-1, D-2, D-3, dan D-4, ujarnya.Tahun ini, UI tetap menerima pendaftaran mahasiswa baru Progam D-3atau Program Vokasi untuk berbagai bidang ilmu. Di rumpun ilmupengetahuan alam ada Program Studi Fisioterapi dan Okupasi Terapi,sedangkan di rumpun ilmu sosial ada Program Studi Perumahsakitan,Akuntansi Keuangan, Manajemen Irformasi dan Dokumen, AdministrasiPerpajakan, Hubungan Masyarakat, dan Pariwisata.Kesimpangsiuran informasi soal Program D-3 UI terjadi setelah RektorProf Dr Gumilar Rusliwa Somantri pada April lalu menyatakan akanmenghapus program pendidikan diploma di berbagai fakultas.Rektor mengatakan, semua pendidikan program diploma akan dialihkan dandipusatkan di Politeknik UI atau UI College, lembaga pendidikantingkat D-3 kini disebut Politeknik Jakarta. Apa yang dikatakan PakRektor benar. Namun, hal itu masih dalam taraf rencana. Mungkin baruakan sepenuhnya terealisasi tahun 2010,ujarnya. (muk)